Saturday, March 20, 2010

SUDAHKAH KITA?


DOA



Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Demi Allah, sesungguhnya saya itu niscayalah memohonkan pengampunan kepada
Allah serta bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (Riwayat Bukhari)

Dari Aghar bin Yasar al-Muzani r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Hai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah pengampunan
daripadaNya, kerana sesungguhnya saya ini bertaubat dalam sehari seratus kali."
(Riwayat Muslim)


Rasulullah saw junjungan besar kita yang maksum dan telah confirm tempatnya disyurga pun 70/100 memohon ampun kpd Allat swt.

Bagaimana pula kita yang tidak pernah terlepas dari melakukan dosa? Sentiasakah kita atau hanya di saat dirundung hiba, menadah tangan memohon ampun?

Begitu banyak silap dan salah semasa hidup ini, adakah masih ada keampunan buat diri ini?

Dari Abu Said, yaitu Sa'ad bin Sinan al-Khudri r.a. bahwasanya Nabiullah s.a.w.
bersabda:
"Ada seorang lelaki dari golongan ummat yang sebelummu telah membunuh
sembilan puluh sembilan manusia, kemudian ia menanyakan tentang orang yang teralim dari penduduk bumi, ialu ia ditunjukkan pada seorang pendeta.

lapun mendatanginya dan selanjutnya berkata bahwa sesungguhnya ia telah membunuh sembilanpuluh sembilan manusia, apakah masih diterima untuk bertaubat. Pendeta itu menjawab: "Tidak dapat." Kemudian pendeta itu dibunuhnya sekali dan dengan demikian ia telah menyempurnakan jumlah seratus dengan ditambah seorang lagi itu.

Lalu ia bertanya lagi tentang orang yang teralim dari penduduk bumi, kemudian ditunjukkan pada seorang yang alim, selanjutnya ia mengatakan bahwa sesungguhnya ia telah membunuh seratus manusia, apakah masi'h diterima taubatnya. Orang alim itu menjawab: "Ya, masih dapat. Siapa yang dapat menghalang-halangi antara dirinya dengan taubat itu. Pergilah engkau ke tanah begini-begini, sebab di situ ada beberapa kelompok manusia yang sama menyembah Allah Ta'ala, maka menyembahlah engkau kepada Allah itu bersama-sama dengan mereka dan janganlah engkau kembali ke tanahmu sendiri, sebab tanahmu adalah negeri yang buruk."

Orang itu terus pergi sehingga di waktu ia telah sampai separuh perjalanan, tiba-tiba ia didatangi oleh kematian. Kemudian bertengkarlah untuk mempersoalkan diri orang tadi malaikat kerahmatan dan malaikat siksaan - yakni yang bertugas memberikan kerahmatan dan bertugas memberikan siksa, malaikat kerahmatan berkata: "Orang ini telah datang untuk bertaubat sambil menghadapkan hatinya kepada Allah Ta'ala." Malaikat siksaan berkata: "Bahwasanya orang ini sama sekali belum pernah melakukan kebaikan sedikitpun."

Selanjutnya ada seorang malaikat yang mendatangi mereka dalam bentuk seorang manusia, lalu ia dijadikan sebagai pemisah antara malaikat-malaikat yang berselisih tadi, yakni dijadikan hakim pemutusnya - untuk menetapkan mana yang benar. Ia berkata: "Ukurlah olehmu semua antara dua tempat di bumi itu, ke mana ia lebih dekat letaknya, maka orang ini adalah untuknya - maksudnya jikalau lebih dekat ke arah bumi yang dituju untuk melaksanakan taubatnya, maka ia adalah milik malaikat kerahmatan dan jikalau lebih dekat dengan bumi asalnya maka ia adalah milik malaikat siksaan."

Malaikat-malaikat itu mengukur, kemudian didapatinya bahwa orang tersebut adalah lebih dekat kepada bumi yang dikehendaki -yakni yang dituju untuk melaksanakanbtaubatnya. Oleh sebab itu maka ia dijemputlah oleh malaikat kerahmatan." (Muttafaq 'alaih)

Lihat bagaimana sifat Allah Al-Ghafir, Maha pengampun, sehingga begitu sekali terhadap hambanya. Bagaimana Allah mencintai dan sentiasa memberi peluang kepada hambanya untuk memohon taubat. i/Allah sama-sama kita rebut nikmat dan peluang yang dikurniakan kepada kita. Semoga kita tergolong dalam orang-orang yang berfikir dan bersyukur.

Tuesday, March 9, 2010

Luka anda adalah luka kami!!!


Salam'alayk...

Selasa , 09/03/2010 – Perdana Menteri Turki, Receb Tayyib Erdogan mengisytiharkan Palestin adalah ‘isu kami’ dan ia tidak pernah dan tidak akan gugur daripada ‘senarai agenda kami’. Beliau juga menuntut agar sekatan yang dikenakan terhadap Gaza dihilangkan segera sebagai memenuhi ‘tanggungjawab kemanusiaan’ sebelum menunaikan ‘tanggungjawab keislaman’.

Dalam satu pertemuan dengan satu delegasi wartawan Palestin pada hari Ahad (7/3), beliau berkata: “Luka anda adalah luka kami. Sudah tiba masanya luka tersebut sembuh.” Beliau menambah: “Hubungan kita amat rapat. Tetapi kita mahu meneguhkan lagi hubungan tersebut dengan menghalang sebarang perpecahan dan perselisihan pada masa akan datang sehingga kita benar-benar menjadi seperti satu jasad. Kesengsaran yang menimpa anda akibat perang terhadap Gaza menjadikan kami marah. Seluruh rakyat Turki keluar bagi menyokong perjuangan anda.”

Beliau juga menambah: “Saya ingin menegaskan bahawa isu Palestin adalah isu Timur Tengah, dan isu Timur Tengah adalah isu dunia keseluruhannya. Faktor yang menyebabkan isu ini tidak dapat diselesaikan adalah kerana ada beberapa pihak yang mengeksploitasi isu tersebut bagi kepentingan sendiri.”

sumber: palestinkini.info...

Allahuakbar!! Semoga 'sekularisme' Mustafa Kamal Attaturk berjaya dirobohkan... Semoga peninggalan yang ditinggalkan tidak menjadi kenangan & tempat lawatan semata-mata... ameen....

p/s: masih belum kunjung tiba rezeki untuk ke bumi Turkey itu... satu kemestian untuk dijelajahi dan dikutip segala ibrah2 nya di samping mengambil semangat2 yg tertanam di sebalik apa yang dilihat...keep wondering, bila laa ye bro2 sekalian?? (~_^)"